di posting pada 10/11/2024 5:13:13
Oleh harzukil
P3M PNL - Penggunaan kayu sebagai sumber energi utama dalam proses produksi garam masih sangat dominan. Pemakaian kayu ini tidak hanya menyebabkan polusi udara, tetapi juga mendorong penebangan pohon secara berlebihan yang berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) yang diketuai oleh Satriananda, ST, MT, dengan anggota Atthariq dan Azhar, telah melakukan intervensi teknologi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi pencemaran lingkungan pada sektor produksi garam tradisional. Kegiatan ini merupakan bagian dari program yang didanai oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek tahun 2024, dengan lokasi pelaksanaan di Desa Lancok, Aceh Utara.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sejak bulan September 2024 yang diawali dengan survei lapangan untuk memahami kondisi dan kebutuhan petani garam di Desa Lancok. Petani garam mengeluhkan biaya operasional produksi garam menggunakan kayu bakar cukup tinggi, petani garam harus mengeluarkan uang sekitar 1,5 juta hingga 3 juta per bulan untuk membeli kayu bakar. Kendala lainnya adalah saat musim hujan ketersediaan kayu bakar sangat terbatas. Pada proses produksi garam, pembakaran kayu menghasilkan banyak asap dan petani harus setiap saat menjaga dan menambah kayu agar panas pembakaran tetap stabil.
Sebagai solusi, tim PKM PNL memperkenalkan inovasi berupa kompor berbahan bakar oli bekas yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kompor oli bekas memiliki beberapa keunggulan, seperti panas yang lebih stabil, efisiensi bahan bakar, serta biaya operasional yang lebih rendah. Inovasi teknologi ini diharapkan mampu menggantikan penggunaan kayu bakar, sekaligus meningkatkan produktivitas para petani garam. Selain itu, penerapan teknologi ini juga diharapkan dapat mengurangi limbah oli bekas yang selama ini menjadi salah satu sumber pencemaran lingkungan.
Tim PKM telah memberikan pendampingan secara langsung kepada para petani garam di Desa Lancok, meliputi pelatihan penggunaan kompor oli bekas, perawatan peralatan, serta sosialisasi mengenai manfaat dan dampak positif dari penerapan teknologi ini. Para petani yang menjadi mitra kegiatan ini menyambut baik inovasi yang diberikan, dan hasil awal menunjukkan peningkatan produksi garam hingga 100%, serta penghematan biaya bahan bakar sebesar 60%. Tak hanya itu, dampak positif lainnya adalah lingkungan kerja yang kini menjadi lebih bersih dan sehat. Dengan beralih ke kompor oli bekas, tempat produksi kini bebas dari asap. Selain itu, mitra petani tidak lagi perlu khawatir memantau api secara terus-menerus, karena kompor ini mampu menjaga suhu panas tetap stabil sepanjang proses produksi. Hal ini memungkinkan para petani untuk lebih fokus pada aktivitas lain yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi garam.
Satriananda, ketua tim PKM, menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang baik dari para petani garam dan dukungan penuh dari pihak desa serta instansi terkait. "Kami berharap inovasi ini tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi produksi garam, tetapi juga menjadi langkah awal dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang memiliki kegiatan produksi garam tradisional," ujarnya.
Kegiatan ini akan terus dipantau dan dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan implementasi teknologi serta mengukur dampak jangka panjang terhadap produktivitas dan lingkungan. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Desa Lancok dapat menjadi model pengembangan produksi garam yang berkelanjutan di wilayah Aceh Utara, serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang tepat guna.
Para petani garam tradisional di Desa Lancok, Aceh Utara, kini merasakan manfaat besar dari inovasi teknologi yang diterapkan melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh Tim Politeknik Negeri Lhokseumawe. Program inovasi ini membuktikan bahwa penerapan teknologi tepat guna dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor ekonomi lokal, khususnya bagi para petani garam tradisional. Harapan ke depan, inovasi ini dapat terus dikembangkan dan menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa, sehingga kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan produksi garam tradisional dapat terus meningkat.
Harapan lainnya yang disampaikan oleh para petani adalah adanya keberlanjutan program ini. Para petani juga berharap mendapatkan pelatihan tambahan agar mereka dapat lebih menguasai cara penggunaan dan perawatan kompor oli bekas ini, sehingga teknologi tersebut benar-benar bisa digunakan secara efektif dan efisien dalam jangka panjang. Terakhir, para petani berharap bahwa inovasi ini dapat menjadi awal dari transformasi dalam metode produksi garam tradisional di desa mereka. Mereka optimis bahwa penerapan teknologi ini akan meningkatkan daya saing produk garam Desa Lancok, sehingga dapat dikenal lebih luas di luar wilayah Aceh Utara.
Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, para petani berharap dapat membuka peluang pasar yang lebih besar dan menguntungkan. Mereka percaya bahwa dengan dukungan teknologi dan pendampingan yang berkelanjutan, industri garam tradisional di Desa Lancok akan semakin berkembang, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan.
Tim PKM Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, khususnya kepada Bapak Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe atas arahan dan dukungannya, serta Kepala P3M dan Dirjen Vokasi Kemendikbud Ristek, yang telah memfasilitasi dari awal hingga akhir kegiatan. Penghargaan kami sampaikan juga kepada Mitra Petani Garam Desa Lancok, Aceh Utara, yang dengan antusias berkolaborasi dalam penerapan inovasi kompor oli bekas, membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi garam. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan pendidikan vokasi.
P3M PNL - Penggunaan kayu sebagai sumber energi utama dalam proses produksi garam masih sangat…
Di posting : 2024-11-10 17:13:13
P3M PNL - Pada tanggal 29 Mei 2024, SMK Negeri 5 Lhokseumawe menjadi mitra kegiatan pengabdian…
Di posting : 2024-06-10 11:29:40
P3M PNL - Pelaksanaan kegiatan Implementasi Mesin Filing Otomatis dalam proses produksi Virgin Coconut Oil…
Di posting : 2024-06-07 09:45:27
Daftar UKM Binaan Politeknik Negeri Lhokseumawe
© Copyright 2019 UPA. Teknologi Informasi dan Komunikasi - All rights reserved.